karena ku tak pernah tahu sudah berjalan sampai sejauh mana.. bahkan warna yang kutemu mungkin hanya baru seberapa.. aku menyapa warna merah lembut diujung sana..terlihat seperti warna putri raja, segala kehidupan yang tak pernah diawali dari kesulitan.. hanya sebentar disana..aku mati gaya. seolah hidup tak ada yang mau diperjuangkan.,gerak sedikit langkahkan kaki, bertemu hijau biru dan kuning, punya rasa sendiri..aku berpindah menyusuri jalan sedikit lebih ke dalam, hingga menerobos senja yang berganti kian kelam.. aku hanya melihat hitam..hitam yang katanya merangkul semua warna yang diabaikan, sekiranya seperti itulah kalimat humanis yang pernah kubaca di tag punggung beberapa anak komunitas..tak perlu berdebat apakah kalimat itu benar atau salah, karena sekarang aku mengerti bahwa hitam tak semuanya menakutkan.. sebagian orang memberi symbol kejahatan pada warna hitam, aku pikir itu cukup keterlaluan, salah apa warna hitam hingga warna ini begitu dijauhi dan dijadikan opsi terakhir pemilihan warna.. setelah kutahui, bahwa hitam memiliki sisi elegan yang hanya dimengerti oleh mereka yang elegan dan tidak bagi mereka yang kebanyakan..
jalan yang sama titik singgah yang berbeda, aku bertemu putih..putih juga sudah pernah membumbui rasa di dalam perjalananku.. aku hanya bisa mengatakan bahwa tak ada yang benar-benar putih.. hingga aku sangat menyadari bahwa memang tak ada yang benar-benar putih
terimakasih pada warna..